JAKARTA - Taipan bisnis Indonesia, Pendiri PT Indofood Sukses Makmur Tbk
dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Sudono Salim alias Liem Sioe Liong,
meninggal dunia kemarin di Singapura, pada pukul 15.50 waktu setempat.
Pengusaha yang akrab dipanggil
Oom Liem itu dikabarkan meninggal akibat usia tua. “Saya dengar
kabarnya jam 4 sore waktu Bali. Saat ini saya masih di Bali,” kata
Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang merupakan menantu Sudono
Salim,Franciscus Welirang, ketika dihubungi kemarin. Franciscus tidak
mengetahui secara pasti penyebab kematian mertuanya.“Saya tidak tahu
apa-apa. Saya masih di Bali.Saya tidak tahu sakit apa. Tapi, memang
beliau sudah tua,”tuturnya.
Sudono Salim yang lahir di Fuqing,
Fujian, China, 96, tahun silam, tepatnya 10 September 1915,adalah salah
satu tokoh bisnis paling terkenal sekaligus salah satu orang terkaya di
Indonesia. Dia memimpin konglomerasi bisnis di bawah bendera Salim
Group, sebelum akhirnya menyerahkan manajemennya kepada anak
bungsunya,Anthony Salim, pada tahun 1992.
Kisah hidup Sudono
Salim terbilang cukup berwarna. Lahir di keluarga petani, Salim
mengawali usahanya dari bawah. Salim meninggalkan Fujian pada 1936 untuk
bergabung dengan kakak dan kakak iparnya, Liem Sioe Hie dan Zheng
Xusheng di Medan. Di kota inilah Salim tercatat memulai dan
mengembangkan bisnisnya. Saat di Medan dia menyuplai para pejuang
Indonesia dengan kebutuhan medis dan lain-lain.
Dari kegiatan ini
pula konon Sudono Salim mengenal mantan orang nomor satu di Indonesia,
Suharto.Kedekatan ini pula yang kemudian sering disebut-sebut memuluskan
geliat bisnisnya di Indonesia.Terlepas dari itu, dunia usaha Tanah Air
mengakui bahwa Sudono Salim sebagai salah satu pebisnis ulung yang
dimiliki negara ini. Salim mengembangkan bisnisnya ke banyak lini,mulai
dari pabrik sabun, bisnis tekstil, hingga perbankan.
Salim pula
yang mendirikan bank swasta terbesar di Indonesia,BCA,pada 21 Februari
1957.Tak hanya sukses di bidang perbankan, Salim juga mendirikan salah
satu perusahaan semen terbesar di Indonesia, Indocement pada 1973 dan
raksasa manufaktur makanan nasional, Indofood,pada 1990. Salim Group
juga merupakan pendiri Indomaret, Indomobil, Indosiar, dan Bogasari.
Pada
1997 Salim Group tercatat memiliki aset senilai USD20 miliar dengan
lebih dari 500 perusahaan yang mempekerjakan lebih dari 200.000 orang di
seluruh Indonesia. Bisnis Salim sempat terpuruk saat krisis finansial
menghantam kawasan Asia. Salim bahkan terpaksa meninggalkan Indonesia
akibat kerusuhan besar pada 1998.
Namun, beserta keluarganya,
dia terus membangun kerajaan bisnisnya hingga tetap berkibar sampai
sekarang. Pada 2004 majalah Forbes menobatkan Salim sebagai orang
terkaya ke-25 di Asia Tenggara dengan kekayaan bersih senilai USD655
juta.
No comments:
Post a Comment