Sunday, June 10, 2012

JAKARTA - Taipan bisnis Indonesia, Pendiri PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Sudono Salim alias Liem Sioe Liong, meninggal dunia kemarin di Singapura, pada pukul 15.50 waktu setempat.

Pengusaha yang akrab dipanggil Oom Liem itu dikabarkan meninggal akibat usia tua. “Saya dengar kabarnya jam 4 sore waktu Bali. Saat ini saya masih di Bali,” kata Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang merupakan menantu Sudono Salim,Franciscus Welirang, ketika dihubungi kemarin. Franciscus tidak mengetahui secara pasti penyebab kematian mertuanya.“Saya tidak tahu apa-apa. Saya masih di Bali.Saya tidak tahu sakit apa. Tapi, memang beliau sudah tua,”tuturnya.

Sudono Salim yang lahir di Fuqing, Fujian, China, 96, tahun silam, tepatnya 10 September 1915,adalah salah satu tokoh bisnis paling terkenal sekaligus salah satu orang terkaya di Indonesia. Dia memimpin konglomerasi bisnis di bawah bendera Salim Group, sebelum akhirnya menyerahkan manajemennya kepada anak bungsunya,Anthony Salim, pada tahun 1992.

Kisah hidup Sudono Salim terbilang cukup berwarna. Lahir di keluarga petani, Salim mengawali usahanya dari bawah. Salim meninggalkan Fujian pada 1936 untuk bergabung dengan kakak dan kakak iparnya, Liem Sioe Hie dan Zheng Xusheng di Medan. Di kota inilah Salim tercatat memulai dan mengembangkan bisnisnya. Saat di Medan dia menyuplai para pejuang Indonesia dengan kebutuhan medis dan lain-lain.

Dari kegiatan ini pula konon Sudono Salim mengenal mantan orang nomor satu di Indonesia, Suharto.Kedekatan ini pula yang kemudian sering disebut-sebut memuluskan geliat bisnisnya di Indonesia.Terlepas dari itu, dunia usaha Tanah Air mengakui bahwa Sudono Salim sebagai salah satu pebisnis ulung yang dimiliki negara ini. Salim mengembangkan bisnisnya ke banyak lini,mulai dari pabrik sabun, bisnis tekstil, hingga perbankan.

Salim pula yang mendirikan bank swasta terbesar di Indonesia,BCA,pada 21 Februari 1957.Tak hanya sukses di bidang perbankan, Salim juga mendirikan salah satu perusahaan semen terbesar di Indonesia, Indocement pada 1973 dan raksasa manufaktur makanan nasional, Indofood,pada 1990. Salim Group juga merupakan pendiri Indomaret, Indomobil, Indosiar, dan Bogasari.

Pada 1997 Salim Group tercatat memiliki aset senilai USD20 miliar dengan lebih dari 500 perusahaan yang mempekerjakan lebih dari 200.000 orang di seluruh Indonesia. Bisnis Salim sempat terpuruk saat krisis finansial menghantam kawasan Asia. Salim bahkan terpaksa meninggalkan Indonesia akibat kerusuhan besar pada 1998.

Namun, beserta keluarganya, dia terus membangun kerajaan bisnisnya hingga tetap berkibar sampai sekarang. Pada 2004 majalah Forbes menobatkan Salim sebagai orang terkaya ke-25 di Asia Tenggara dengan kekayaan bersih senilai USD655 juta.

No comments:

Post a Comment